Oke. Di postingan kali ini saya
mau cerita sedikit tentang salah satu kebudayaan paling terkenal di Prancis.
Yaitu Rendez-Vous (Baca : rangdevu).
Rendez-Vous itu jika diartikan adalah Membuat Janji.
Namun seiring berjalannya waktu,
anak-anak muda di Prancis memakai kata ini untuk ajakan kumpul bareng. Istilah
kerennya kalau di Indonesia mungkin seperti “Hangout, yuk” begitu.
Rendez-Vous ini oleh remaja di Prancis biasanya disingkat RDV.
Well, rasanya di Indonesia banyak
juga café-café yang memakai Rendez-Vous
sebagai nama café nya.
Ternyata, Rendez-Vous ini gak cuma berlaku untuk anak muda di Prancis. Rendez-Vous ini sangat melekat di
seluruh masyarakat Prancis dari berbagai kalangan.
Misal, saya mengalami sakit yang
tiba-tiba. Umpamakan saja demam. Saya tidak bisa langsung begitu saja pergi ke
dokter dan memberitahu sakit saya apa.
Di sini saya harus melakukan RDV
dulu dengan sang Dokter atau sekretarisnya.
Bayangkan saja, saya yang demam
hari ini. Harus melakukan RDV terlebih dahulu, dan mendapat jadwal tiga minggu
lagi. Habislah saya -___-
Seperti cerita Pak Windu, Dosen yang
mengajar Bahasa Prancis.
Dulu teman beliau (sebut saja
Joni) sempat terkena alergi di Prancis. Nah, Joni pergi ke dokter kulit.
Mungkin percakapan mereka seperti ini jika saya alihkan ke Bahasa
J : “Aduh suster, saya terkena alergi nih tiba-tiba.”
S : “Oh ya. Silahkan RDV terlebih dahulu.”
J : (Mengajukan RDV)
S : “Oke, dapat waktu dua minggu lagi ya.”
J : “……………………………………..”
Bisa dibayangkan gimana perasaan
Joni saat itu kan?
Alerginya mungkin saja sudah
hilang pada saat jadwalnya bertemu sang Dokter.
Nah, disini arti RDV bisa
diartikan “make an appointment”.
Ternyata gak cuma di dokter saja.
Budaya RDV ini juga berlaku untuk urusan kuliah Mahasiswa yang ada di Prancis.
Misal saya ingin bimbingan dengan
Dosen. Saya kirim e-mail ke beliau. Jika tidak kunjung dibalas. Tamatlah sudah.
Budaya RDV ini juga berlaku dalam
segala hal di Prancis. Ngurus Passport, Buat KTP, SIM, dan lain sebagainya
harus ada jadwalnya gak semena-mena datang dan langsung dilayani.
Kecuali untuk UGD sih…..
Yang bikin kesal terkadang RDV
ini pun berlaku untuk teman sebaya.
Masyarakat di Prancis sangat
menghargai agendanya, dan sangat ketat mengikuti agenda tersebut.
Misal lagi nih saya ngajak teman
belajar bareng untuk ujian esok hari. Percakapannya mungkin seperti ini :
A : “Nanti sore ke rumahku yuk. Kita belajar bareng.”
B : “Wah gak bisa. Hari ini aku ada kelas aerobik”
A : “Besok Sore?”
B : “Gak bisa juga. Ada les renang”
A : “Lusa?”
B : “Mau ke bioskop"
A : “Tiga hari lagi?"
B : “Nyabut rumput di lapangan bola!”
Yah seperti itu. Orang Prancis
sangat menghargai agendanya. Dan niscaya apa yang sudah diagendakan tidak bisa
dibatalkan semaunya. Walaupun yang belakangan diajak kegiatannya lebih
penting. Jadi harus benar-benar nyari waktu yang pas.
Beda seperti kebanyakan dari kita disini mungkin. “Ah besok aja deh nonton nya, ajakannya si
anu kan lebih penting. Untuk belajar.”
Gak. Di Prancis gak bisa seperti
itu. Semua harus RDV. Semua harus ada jadwalnya. Semua harus disiplin. Semua punya agenda, dan semua sangat menghargai waktu.
Gimana? Kadang ngeselin, kan?