Senin, 04 Agustus 2014

Forget-me-not

Ini  bagi sebagian orang mungkin agak aneh.
Tapi judul postingan di atas dimaksudkan untuk nama sebuah bunga.
Ya. Bunga.
Nama bunga ini adalah forget-me-not.

Saya lagi iseng-iseng baca ulang Harry Potter and  The Half Blood Prince, di mana pada halaman 254 nama bunga ini disebut.

Nama bunga ini dideskripsikan saat Professor Dumbledore pertama kali memberikan pelajaran privatnya kepada Harry. 
Isi paragraf yang menyebutkan bunga ini adalah

Mereka sedang berdiri di sebuah jalan pedesaan yang diapit pagar tanaman tinggi dan lebat, di bawah langit musim panas secerah dan sebiru bunga forget-me-not.

Saya berpikir dan menghentikan membaca kalimat selanjutnya. Saya memikirkan nama ini.

Forget-me-not... Forget-me-not.....
Saya rasa saya tidak asing dengan kata ini.
Dan saya sadar kata ini ada di dalam lirik salah satu lagu favorit saya. -__-

Hmm.
Dengan rasa ingin tahu yang luar biasa saya memanfaatkan kemurahan hati Google untuk memberikan informasi tentang bunga ini.

Dan inilah penampakannya



 


Menurut cerita yang ada di situs http://maibelopah.blogspot.com
Ada dua versi cerita mengapa nama bunga ini begitu unik.

Dahulu kala pada jaman awal-mula Tuhan menciptakan bumi, beliau menghias bumi dengan beraneka rupa bunga yang indah dan memberikan nama pada mereka satu persatu.
Rose.. Lily.. Tulip.. Magnolia... Poppy... Pansy… Jasmine...
Para bunga sangat senang mendengar nama mereka, namun ada serumpun bunga kecil-kecil berwarna biru yang tersembunyi dibawah bayang-bayang mawar liar.
Meski mungil, bunga-bunga itu terlihat cantik dengan warna biru bagaikan langit cerah. bunga-bunga itu begitu lugu dan mereka mulai khawatir Tuhan tidak melihat mereka dan lupa memberi nama.
Lalu mereka berseru-seru memanggil Tuhan dan berkata: “forget me not, my lord! Forget me not!”
Lalu Tuhan tersenyum sambil memandang mereka dan berkata: “Then shall it be your name!”. maka begitulah, bunga-bunga itupun kini dikenl sebagai bunga  forget-me-not.

Sedangkan cerita yang kedua bercerita tentang abad ke-15 di Jerman, bunga ini digunakan sebagai lambang untuk tidak melupakan atau tidak akan dilupakan oleh pasangan.
Legenda mengatakan bahwa di abad pertengahan, seorang ksatria dan istrinya sedang berjalan di sepanjang sisi sungai.
Ksatria itu mengambil sebuah bunga berwarna biru kecil yang indah, tetapi karena berat baju besi, ia jatuh ke sungai.
Saat tenggelam ksatria melemparkan karangan bunga untuk orang yang dikasihinya dan berteriak “forget-me-not.”
Karena itulah bunga ini sering  oleh wanita sebagai tanda kesetiaan dan cinta abadi.

Hmm..
Dari namanya saja saya sudah bisa menebak ada makna yang keren di balik nama bunga ini :)

Selasa, 17 Juni 2014

Dream come true

Radio itu salah satu benda yang gabisa jauh-jauh dari hidup saya. 
Saya bersyukur ada di kelahiran 90-an. Karena saya menikmati betul bagaimana rasanya nunggu-nunggu lagu yang di-request di radio bisa diputerin sama si penyiar, dan saya juga ngerasain gimana rasanya deg-degan nunggu sms dibacain.
Saya sangat bersyukur ada di masa-masa seperti itu karena sekarang yang saya rasain jarang ada yang mendengarkan radio. Mungkin lebih baik bagi mereka duduk menonton ganteng ganteng srigala tv.

Bapak saya termasuk orang yang sangat romantis, di mana dulu pas saya masih kecil, Bapak sering request lagu di radio melalui telpon. Beliau selalu meminta lagu yang sama apabila saya ikut disana mendengarkan radio. Lagu yang selalu beliau request adalah Ricardo&Friends dengan judul I love you Daddy. Kalau penasaran, liriknya bisa dilihat disini.

Gak cuma request lagu untuk saya, Bapak juga sering request lagu kenangan bersama Ibu saya, judulnya Together Forever yang dinyanyikan oleh Rico .J .Puno, liriknya bisa di lihat disini

Romantis kan? Bapak saya selalu bilang, walaupun beliau punya semua CD lagu - lagu itu, tapi mendengarkan dari radio itu sensasinya beda. Dan, ya saya akui itu.
Ah.. Kalian romantis sekali :)


Well, saya dulu sangat mengidolakan seorang penyiar di salah satu stasiun radio anak muda di mataram. Namanya mbak Gina. Tapi seiring berjalannya waktu dan saya beranjak dewasa penyiar-penyiar yang menemani saya beranjak dewasa pun perlahan menghilang. 

Dulu saya pernah bilang ke ortu kalau suatu saat saya ingin menjadi penyiar Radio. Dan memang saya sangat ingin!



Tahun 2012 datang dan saya  syukurnya  lulus SMA. Saya merantau jauh dari rumah, dan memilih kampus di Singaraja Bali.
Pada saat itu saya tidak pernah lagi bermimpi untuk menjadi seorang penyiar.

Namun hari itu mengubah semuanya.

Takdir menemukan saya dengan Muhammad Nova, kami bertemu di kursus Bahasa Jerman yang diadakan di Kampus. Gaya bahasa Kak Nova (begitu saya memanggilnya) yang asik dan sangat ramah, membuat saya cepat akrab dengan dia padahal kami baru bertemu pertama kali waktu itu.

Pada suatu malam saya membuka account Facebook saya dan saya melihat titik hijau kecil dengan nama Kak Nova ada di sampingnya. Tanpa ragu sedikitpun saya langsung mengirimi Kak Nova pesan dan saya sangat terkejut ketika dia menjawab





Yah, nama FB Kak Nova emang agak alay gitu sih. Tapi tenang, kak Nova ini gak alay kok :D itu hanya dalih agar FB asli nya gak ketahuan oleh fans-fans fanatik.

Semenjak percakapan dengan Kak Nova malam itu, saya kembali menempatkan radio di hidup saya. Radio kembali mencuri tempat di hati saya. Saya sering mendengarkan Kak Nova bila sedang siaran. Dan lambat laun saya juga menjadi salah satu fans Kak Nova! *Prok prok prok*

Dua bulan setelah saya tahu bahwa Kak Nova adalah penyiar Radio tiba -tiba saya mendapatkan kabar gembira yang tak pernah saya duga sebelumnya. Radio tempat Kak Nova bekerja, mencari penyiar baru. Dan tanpa pikir panjang, di hari pertama dibukanya pendaftaran untuk penyiar, saya sudah menaruh berkas-berkas yang diminta dan diperlukan. Saya sangat berharap saya bisa dipanggil untuk melangkah ke proses selanjutnya yaitu wawancara.

Dua minggu setelah saya menaruh berkas. Saya mendapatkan SMS yang berisikan bahwa saya diminta untuk menghadiri wawancara. Saya sangat senang,  "one step closer lah ya", pikir saya saat itu :D

Proses wawancara saya lalui dengan usaha semaksimal mungkin. Dan akhirnya saya dan salah satu penyiar baru yang juga melamar pekerjaan tersebut, diminta untuk tes suara dan bimbingan teknik siaran. 
Pada proses ini saya tetap calm down, karena saya takut bila saya banyak berharap, nantinya bisa kecewa.

Padahal dalam hati sudah kegirangan setengah mati.


Setelah kurang lebih dua minggu saya mengikuti penyiar-penyiar yang ada di radio tersebut, melihat teknik mereka siaran, mengamati apa saja yang mereka lakukan di dalam studio.

AND FINALLY I AM OFFICIAL ON TRAINING.

Gayanya sok cool padahal lagi nahan sakit perut akibat siaran pertama

:)

Saya telpon Bapak dan Ibu saya, dan mereka tidak percaya saya bisa menjadi penyiar radio.
Mereka bilang mereka bangga dengan saya.

Dan tidak ada hal yang membuat anak bahagia selain melihat orang tua bangga terhadap dirinya.


Saya sangat mengagumi Kak Nova dan satu lagi Mbk Komang Mertini.

Mbok Komang atau nama radio nya sering di panggil Mbk gekma merupakan idola saya selanjutnya setelah kak Nova :)

Mbok Gekma adalah seseorang yang selalu mensuport saya dalam keadaan apapun. Mbok Gekma merupakan manajer dari radio tersebut. Suatu saat saya sangat ingin menjadi penyiar seperti Kak Nova dan Mbok Gekma :)

Mereka ini adalah inspirasi saya :)


Mbk Gema :)




Suatu saat, saya ingin menjadi hebat seperti mereka :)

Hal ini membuktikan bahwa gak ada mimpi yang gak bisa terwujud :)
Jika emang jalannya harus A kita pasti akan dapat A, sebaliknya jika memang jalan kita tidak di sana, apapun usaha yang kita lakukan kita tidak akan bisa memaksakannya.

Tetapi selalu percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana lain yang jauh lebih indah daripada apa yang kita rencanakan :)

Terimakasih Kak Nova, Terimakasih Mbk gema :)


♫ Now Playing Sheila On 7 - Radio

Senin, 21 April 2014

RENDEZ-VOUS (Kebudayaan di Prancis)

Oke. Di postingan kali ini saya mau cerita sedikit tentang salah satu kebudayaan paling terkenal di Prancis. Yaitu Rendez-Vous (Baca : rangdevu).


Rendez-Vous itu jika diartikan adalah Membuat Janji.

Namun seiring berjalannya waktu, anak-anak muda di Prancis memakai kata ini untuk ajakan kumpul bareng. Istilah kerennya kalau di Indonesia mungkin seperti “Hangout, yuk” begitu.


Rendez-Vous ini oleh remaja di Prancis biasanya disingkat RDV.


Well, rasanya di Indonesia banyak juga café-café yang memakai Rendez-Vous sebagai nama café nya.


Ternyata, Rendez-Vous ini gak cuma berlaku untuk anak muda di Prancis. Rendez-Vous ini sangat melekat di seluruh masyarakat Prancis dari berbagai kalangan.

Misal, saya mengalami sakit yang tiba-tiba. Umpamakan saja demam. Saya tidak bisa langsung begitu saja pergi ke dokter dan memberitahu sakit saya apa.

Di sini saya harus melakukan RDV dulu dengan sang Dokter atau sekretarisnya.
Bayangkan saja, saya yang demam hari ini. Harus melakukan RDV terlebih dahulu, dan mendapat jadwal tiga minggu lagi. Habislah saya -___-

Seperti cerita Pak Windu, Dosen yang mengajar Bahasa Prancis.
Dulu teman beliau (sebut saja Joni) sempat terkena alergi di Prancis. Nah, Joni pergi ke dokter kulit. Mungkin percakapan mereka seperti ini jika saya alihkan ke Bahasa

J        : “Aduh suster, saya terkena alergi nih tiba-tiba.” 
S       : “Oh ya. Silahkan RDV terlebih dahulu.” 
J       : (Mengajukan RDV)
S      : “Oke, dapat waktu dua minggu lagi ya.” 
J      : “……………………………………..” 
Bisa dibayangkan gimana perasaan Joni saat itu kan?

Alerginya mungkin saja sudah hilang pada saat jadwalnya bertemu sang Dokter.


Nah, disini arti RDV bisa diartikan “make an appointment”.

Ternyata gak cuma di dokter saja. Budaya RDV ini juga berlaku untuk urusan kuliah Mahasiswa yang ada di Prancis.

Misal saya ingin bimbingan dengan Dosen. Saya kirim e-mail ke beliau. Jika tidak kunjung dibalas. Tamatlah sudah.


Budaya RDV ini juga berlaku dalam segala hal di Prancis. Ngurus Passport, Buat KTP, SIM, dan lain sebagainya harus ada jadwalnya gak semena-mena datang dan langsung dilayani.

Kecuali untuk UGD sih…..


Yang bikin kesal terkadang RDV ini pun berlaku untuk teman sebaya.

Masyarakat di Prancis sangat menghargai agendanya, dan sangat ketat mengikuti agenda tersebut.

Misal lagi nih saya ngajak teman belajar bareng untuk ujian esok hari. Percakapannya mungkin seperti ini :

A   : “Nanti sore ke rumahku yuk. Kita belajar bareng.” 
B   : “Wah gak bisa. Hari ini aku ada kelas aerobik” 
A   : “Besok Sore?” 
B   : “Gak bisa juga. Ada les renang” 
A   : “Lusa?” 
B   : “Mau ke bioskop" 
A    : “Tiga hari lagi?" 
B   : “Nyabut rumput di lapangan bola!” 
Yah seperti itu. Orang Prancis sangat menghargai agendanya. Dan niscaya apa yang sudah diagendakan tidak bisa dibatalkan semaunya. Walaupun yang belakangan diajak kegiatannya lebih penting. Jadi harus benar-benar nyari waktu yang pas.

Beda seperti kebanyakan dari kita disini mungkin. “Ah besok aja deh nonton nya, ajakannya si anu kan lebih penting. Untuk belajar.”

Gak. Di Prancis gak bisa seperti itu. Semua harus RDV. Semua harus ada jadwalnya. Semua harus disiplin. Semua punya agenda, dan semua sangat menghargai waktu.


Gimana? Kadang ngeselin, kan?

Kamis, 27 Maret 2014

Strange. . . . . er ?

When I close my eyes

There's a memory

Memory of them

Memory of YOU

Everything has change

I don't know why

I miss all of you

I don't want to open this eyes

I don't wanna face the truth that you all leave me here

Alone

With this memory

Why is it so easy?

To make the one you used to call sister

Now become a stranger

 Strange.................

Strange......... er......

Sabtu, 22 Februari 2014

Air Sanih, Ohh Air Sanih

Renang salah satu kesukaan saya. Kalau disuruh milih antara kuliah pemrograman atau pergi ke waterpark, saya mungkin akan memilih meninggalkan kuliah……………….. (*PLAK)

Akhir liburan semester kemarin, teman-teman mengajak saya renang ke salah satu tempat wisata yang ada di Buleleng. Namanya  Air Sanih.

Mendengar kata-kata ‘Air’ dan ‘renang’ perasaan saya langsung bergejolak tak menentu. Lebay? Memang.
Kata air sangat menyenangkan bagi saya, mungkin disebabkan pengaruh zodiak yang juga bersimbolkan air.


Selama 4 semester berada di kota Singaraja saya belum pernah berwisata ke tempat ini. Sunguh disayangkan karena Air Sanih adalah salah satu tempat wisata terpopuler di Kabupaten Buleleng mungkin disebabkan harga tiket masuk yang sangat merakyat (Lima Ribu Rupiah). Tentu saja tanpa menolak, saya langsung setuju. Muahahahaha

Ah, sudah lama rasanya saya tidak mengeluarkan perlengkapan renang saya. Kaca renang, Cap, Baju Renang khusus, dan lain-lain. Alat-alat renang saya memang lumayan lengkap karena pas SMP dahulu pernah ikut kursus renang.

Saya sangat bersemangat. Sudah gak sabar tepatnya. Baju renang langsung saya pakai dari rumah, supaya sampai sana tinggal buka jaket dan langsung meluncur. Cihuyyy!! Betapa asiknya, pikir saya.

Sesampainya di Air Sanih, saya bengong. Semangat saya pudar. Mata saya kunang-kunang. Saya kaget.


Gimana gak kaget, saya yang berpakaian lengkap kurang lebih seperti ini :





Berharap Air Sanih seperti ini :




Namun yang saya temui, Air Sanih seperti ini :

Bulau -Bule Galau-





KAN TENGSIN BANGET YA T____T

Air Sanih ini kolam mata air alami. Lantainya ya batu-batu alami. Kalau di Lombok diibaratkan renang di hotel Suranadi. Tapi masih lebih bagus di Suranadi menurut saya.

Sampai disana, niat berenang saya kandas. Harusnya saya senang karena ini air alami. Tapi saya syokkk (Baca : Shock). Tidak seperti yang saya bayangkan. Lagian, saya salah kostum. Harusnya bisa santai aja pake kaos oblong celana pendek seperti yang lain. Gak lengkap kaya gini juga.

Pengunjung yang saat itu memang sedang ramai-ramainya karena wiken. Tentu saja memandang lucu saya. Huftth. 


Akhirnya setelah dipaksa dan diancam diceburin, dengan setengah hati  patuh saya ikut masuk ke dalam air, memakai seluruh pakaian renang saya kecuali penutup kepala nya.

Setelah di dalam air, saya malah cuek dan melupakan kegalauan saya tadi. Saya asik sendiri renang bolak-balik. Gak peduli. Semua sudah saya lupakan.

Sampai akhirnya ada mbak-mbak yang bertanya ke saya : “Mbak, beli baju selamnya dimana? Di daerah sini ada ya?”
………
Errrr. Saya bingung mau jawab apa.


Setelah kurang-lebih satu setengah jam di dalam air, saya pun memutuskan ganti baju dan mencukupkan renang tadi.

Jika saya nilai dengan rentangan 1-10. Air Sanih ini mendapat nilai  7.5.
Kebersihannya masih kurang dijaga. Mungkin karena bersebelahan dengan pantai. Sungguh di sayangkan tempat wisata yang cukup populer ini rusak gegara pengunjungnya yang kurang peduli.

Apalagi banyak bule yang main ke tempat ini untuk berjemur di pantainya. Memang letak Air Sanih ini berseblahan dengan pantai.

Terimakasih Air Sanih atas suguhan pemandangan yang jarang-jarang bisa saya lihat!
Kalau di ajak lagi, saya pasti mau lagi kesana


Sekian dulu ya postingan kali ini, kalau temen-temen pernah punya pengalaman seperti ini, bisa di share juga di kolom komentar J


Air Sanih Emang Rock!! :)


Minggu, 09 Februari 2014

Mengenal Bahasa Prancis



Hari jumat kemarin baru mulai ngikutin kursus Bahasa Prancis. Kenapa milih Prancis gak bahasa yang lain?

Lebih dari 260 juta orang berbicara bahasa Prancis di 5 benua. Sekitar 70 negara di dunia, bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa resmi. Bahasa Prancis juga merupakan bahasa asing yang banyak dipelajari setelah bahasa Inggris.

Bahasa Prancis adalah salah satu bahasa kerja dan bahasa resmi di PBB, Uni Eropa, UNESCO, NATO, IOC dan Palang Merah Internasional...

Belajar bahasa Prancis dapat juga mempermudah kita untuk mempelajari bahasa lain terutama bahasa latin seperti bahasa Spanyol, Italia, Portugal dan Rumania.

Oke, pada postingan ini saya ingin berbagi sedikit tentang apa yang di pelajari kemarin.
  • Alphabet
Alphabet pada bahasa perancis pengucapannya hampir sama dengan alphabet bahasa Indonesia. Huruf “A” dalam  bahasa perancis juga diucapkan  “A” seperti dalam Bahasa Indonesia , demikian juga dengan huruf B. Namun ada beberapa alphabet yang pengucapannya berbeda dengan Indonesia seperti
C             : Se
E              : E (Seperti kata dalam “Pemenang”)
É              : E (Sama seperti alphabet bahasa Indonesia)
È              : E (Seperti E dalam bahasa batak yaitu pengucapannya di tekankan)
Ê              : E (Sama seperti pengucapan E namun nantinya penggunaannya berbeda)
G             : Zhe
H             : Ash
J              : Zhi
Q             : Qu
R             : Erl
V             : Vhe
W            : Duble-Vhe
X             : Iks
Y              : Igrekt
  • Menanyakan Nama seseorang
-          Comment tu ti appeles? (less formal)
(dibaca : komon tu tapel)
-          Commont vous appelez vous? (formal)
(dibaca : komon vu sapel vu)

  • Memberitahu nama / Memperkenalkan diri
-          Je m’ appele (My name is)
(dibaca : Jhemapel)
-          Je me presente (Let me introduce myself)
(dibaca : jhe mi  presente)
-          Je suis  ( I am)
(dibaca : Jhe sui)
-          Prènom (First Name)
(dibaca : Prenong)
-          Nom de famillie (Last Name or Family Name)
(dibaca: Nom de fami)
Contoh Kalimat : Bonjou maddam, Je me presente Je m’ appele Mulyawati Utami. Mulyawati Je mon Prènom, Utami nom de famillie.
  • Gretting
-          Bonjour (Good morning)
(dibaca : Bonjou. Dari pagi sampai jam 12 siang)
-          Bon après midi (Good Afternoon)
(dibaca : Bonapre midi, setelah jam 12 siang, sebelum jam 6 sore)
-          Bonsoir (Good Afternoon)
(dibaca : Bonsua , setelah jam 6 sore)
-          Bonne nuit (Good Night)
(dibaca : Bonit, ini khusus untuk seseorang seperti pacar, jika dengan orang biasa dapat menggunakan Bonsoir saja).
-          Sallut (Hi, Hallo)
(dibaca : Salyu)
  • Menanyakan kabar
-          Ça Va ? (How are you)
(dibaca : Sava. Sifatnya tidak formal. Digunakan untuk teman sebaya)
-          Vous allez bien?
(dibaca : Vusale bian)
-          Comment-allez vous? (formal)
(dibaca : komon tale vu)
  • Menjawab Pertanyaan (I am Fine)
-          Ça Va. (Good)
-          Très Bien. (Very Good)
(dibaca : Tere Bian)
-          Je Veir Très Bian. ( Extremely good)
(dibaca : Jhe via Tere Bian)
-          Moi Aussie (Same like you)
(dibaca : mua osi)
·         Tambahan : Untuk membalas menanyakan kabar seperti “ I am Fine, Thanks. And you?”
Dapat menggunakan :  Ça Va. Merci. Et Vous?” (formal)
Ça Va. Merci. Et Toi?” (Less formal ; Untuk teman)

Sekian untuk postingan kali ini. Semoga bermanfaat!
Au revoir! (Bye)

N.B : Untuk mem-pronounce bahasa perancis siap-siap bibirnya keram deh, soalnya harus dimonyongin gitu bibirnya setiap ngomong  -_____-

Selasa, 24 Desember 2013