Renang salah satu kesukaan saya. Kalau disuruh milih antara
kuliah pemrograman atau pergi ke waterpark, saya mungkin akan memilih
meninggalkan kuliah……………….. (*PLAK)
Akhir liburan semester kemarin, teman-teman mengajak saya renang ke salah satu
tempat wisata yang ada di Buleleng. Namanya
Air Sanih.
Mendengar kata-kata ‘Air’ dan ‘renang’ perasaan saya langsung bergejolak tak
menentu. Lebay? Memang.
Kata air sangat menyenangkan bagi saya, mungkin disebabkan pengaruh zodiak yang
juga bersimbolkan air.
Selama 4 semester berada di kota Singaraja saya belum pernah
berwisata ke tempat ini. Sunguh disayangkan karena Air Sanih adalah salah satu
tempat wisata terpopuler di Kabupaten Buleleng mungkin disebabkan harga tiket
masuk yang sangat merakyat (Lima Ribu Rupiah). Tentu saja tanpa menolak, saya
langsung setuju. Muahahahaha
Ah, sudah lama rasanya saya tidak mengeluarkan perlengkapan
renang saya. Kaca renang, Cap, Baju Renang khusus, dan lain-lain. Alat-alat
renang saya memang lumayan lengkap karena pas SMP dahulu pernah ikut kursus
renang.
Saya sangat bersemangat. Sudah gak sabar tepatnya. Baju
renang langsung saya pakai dari rumah, supaya sampai sana tinggal buka jaket
dan langsung meluncur. Cihuyyy!! Betapa asiknya, pikir saya.
Sesampainya di Air Sanih, saya bengong. Semangat saya pudar.
Mata saya kunang-kunang. Saya kaget.
Gimana gak kaget, saya yang berpakaian lengkap kurang lebih
seperti ini :
Berharap Air Sanih seperti ini :
Namun yang saya temui, Air Sanih seperti ini :
Bulau -Bule Galau- |
KAN TENGSIN BANGET YA T____T
Air Sanih ini kolam mata air alami. Lantainya ya batu-batu alami. Kalau di
Lombok diibaratkan renang di hotel Suranadi. Tapi masih lebih bagus di Suranadi
menurut saya.
Sampai disana, niat berenang saya kandas. Harusnya saya senang karena ini air
alami. Tapi saya syokkk (Baca : Shock). Tidak seperti yang saya bayangkan.
Lagian, saya salah kostum. Harusnya bisa santai aja pake kaos oblong celana
pendek seperti yang lain. Gak lengkap kaya gini juga.
Pengunjung yang saat itu memang sedang ramai-ramainya karena wiken. Tentu saja memandang lucu saya. Huftth.
Akhirnya setelah dipaksa dan diancam diceburin, dengan
setengah hati patuh saya ikut
masuk ke dalam air, memakai seluruh pakaian renang saya kecuali penutup kepala
nya.
Setelah di dalam air, saya malah cuek dan melupakan kegalauan saya tadi. Saya
asik sendiri renang bolak-balik. Gak peduli. Semua sudah saya lupakan.
Sampai
akhirnya ada mbak-mbak yang bertanya ke saya : “Mbak, beli baju selamnya
dimana? Di daerah sini ada ya?”
………
Errrr. Saya bingung mau jawab apa.
Setelah kurang-lebih satu setengah jam di dalam air, saya
pun memutuskan ganti baju dan mencukupkan renang tadi.
Jika saya nilai dengan rentangan 1-10. Air Sanih ini
mendapat nilai 7.5.
Kebersihannya masih kurang dijaga. Mungkin karena
bersebelahan dengan pantai. Sungguh di sayangkan tempat wisata yang cukup
populer ini rusak gegara pengunjungnya yang kurang peduli.
Apalagi banyak bule yang main ke tempat ini untuk berjemur
di pantainya. Memang letak Air Sanih ini berseblahan dengan pantai.
Terimakasih Air Sanih atas suguhan pemandangan yang jarang-jarang bisa saya lihat!
Kalau di ajak lagi, saya pasti mau
lagi kesana
Sekian dulu ya postingan kali ini, kalau temen-temen pernah
punya pengalaman seperti ini, bisa di share juga di kolom komentar J
Air Sanih Emang Rock!! :) |