Jumat, 04 Oktober 2013

Rubrik Wawancara tim MAHAPATI - Lomba majalah kampus UNDIKSHA 2013



Biodata Narasumber :


 Nama                     : Kadek Wirahyuni, S.Pd., M.Pd
Nama Panggilan   : Ira
Tanggal lahir        : Singaraja, 27 Mei 1987
Pasangan dari       : Made Suarja, S.S.Kar.,M.Si
                               Made Sriwati, S.Sn.,M.Si
Hobi                     : Menyanyi, menari, kegiatan – kegiatan sastra dan seni
Motto                   : Keberhasilan tidak akan lengkap tanpa doa dan usaha.  Teruslah berkarya !
                              
Prestasi                :
1.     Juara I Duta Bahasa tingkat Provinsi
2.     Juara Harapan II  Duta Bahasa Tingkat Nasional
3.     Juara I  Lomba Pidato Bahasa Bali Tingkat Provinsi
4. Juara I Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat Kabupaten
5. Juara I Lomba Pidato Bahasa Inggris Tingkat Kabupaten
6.   Juara I Lomba Dharma Wacana Tingkat Provinsi Bali
7.     Juara I lomba Debat se – kabupaten Buleleng
8.     Team pencerah bahasa



Manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari kebutuhan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tetapi untuk berinteraksi antara satu dengan lainnya, manusia membutuhkan suatu alat komunikasi baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan salah satu contoh alat interaksi yang dominan digunakan manusia. Bahasa menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia karena bahasa dapat mengkomunikasikan berbagai hal yang abstrak termasuk pemikiran dan ide-ide.
Saat ini, bahasa yang digunakan dalam pergaulan menjadi semakin beragam. Termasuk juga dalam pergaulan remaja Indonesia, bahasa yang digunakan sangat beragam, mulai dari bahasa daerah, bahasa asing, dan Bahasa Indonesia. Namun yang sering digunakan remaja adalah bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Sering kali, mereka lebih senang menggunakan bahasa yang lazim digunakan namun sebenarnya tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bagaimana mengubah perilaku tersebut? Berikut wawancara dengan Kadek Wirahyuni, S.Pd., M.Pd, selaku dosen pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Hita Widya Singaraja.
1.     Bagaimana pendapat ibu tentang gaya bahasa di kalangan anak remaja saat ini ?
Kalangan remaja saat ini dalam pergaulan lebih dominan menggunakan bahasa gaul yang tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Wajar saja, karena bahasa gaul sudah menjadi konvesional. Buktinya ada kamus bahasa gaul yang sudah menjadi bahasa resmi pergaulan. Diciptakan oleh Deby Sehertian. Sebenarnya, bahasa gaul tidak semuanya salah. Keberadaannya juga dapat memperkaya bahasa khasanah bahasa negeri kita. Hanya saja, sisi negatifnya, mereka jadi terbiasa dengan bahasa gaul yang digunakan. Bahasa yang lazim malah tidak dipelajari atau kurang diminati.
2.     Menurut ibu, apa penyebab penyalahgunaan bahasa pada kalangan anak remaja saat ini ?
Penyebab penyalahgunaan bahasa, karena kurangnya mediasi yang menumbuhkan minat remaja untuk mempelajari bahasa Indonesia yang benar. Selain itu, adanya pengaruh bahasa gaul, adaptasi bahasa asing, dan kurangnya motivasi untuk membaca buku - buku bacaan menjadi faktor pendorong terjadinya penyalahgunaan bahasa. Mereka lebih senang membaca lewat internet yang belum tentu kaidahnya benar daripada buku-buku bacaan dengan tata bahasa yang baik.
3.     Apa dampak yang terjadi jika salah dalam menggunakan bahasa ?
Dampaknya yaitu identitas Bahasa Indonesia kita menjadi pudar. Jika kita melazimkan bahasa yang salah maka akan menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk diubah. Ketika membuat karya tulis, bahasa yang digunakan bisa jadi tidak baku. Buktinya ketika ujian nasional hampir tidak ada yang pernah mendapat nilai sempurna dalam ujian Bahasa Indonesia atau ulangan umum, banyak sekali siswa yang tidak tepat menggunakan EYD ketika diminta mengarang, atau saat menjawab pertanyaan , masih banyak siswa yang menggunakan bahasa yang biasa di dengar, bukan bahasa yang lazim.
4.     Bagaimana penggunaan bahasa yang baik dan benar ?
Bahasa yang baik adalah bahasa yang situasional, sesuai dengan situasi penutur dan petutur  dengan siapa kita berbicara, dimana tempatnya, dan dalam situasi yang bagaimana. Sedangkan bahasa yang benar itu adalah bahasa yang sesuai tata aturan bahasa Indonesia.
5.     Bagaimana cara mendidik generasi muda agar terbiasa  berbahasa yang baik dan benar ?
Dengan meminta tulisan atau karya tulis dan membiasakan mereka menulis serta mengkoreksi kebenarannya, lalu mereka mengadakan evaluasi sehingga mereka terbiasa dengan tulisan yang benar. Guru dan media juga sangat berperan penting menjaga indentitas bahasa Indonesia. Guru dapat mengajak siswa bermain kata, media bisa mempromosikan bahasa yang baik dan benar melalui iklan-iklan yang menarik atau perlombaan cepat tepat atau cerdas cermat bahasa Indonesia.
6.     Apa harapan Ibu ke depannya agar tidak terjadi penyalahgunaan bahasa ?
Harapan ibu, generasi muda mau menjaga bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan bangga. Dengan demikian secara tidak langsung kita turut mengisi kemerdekaan dan menjaga kebanggaan Negara kita ini. Bukan berarti menyampingkan bahasa gaul atau bahasa asing, tapi kita harus bijaksana menggunakan bahasa-bahasa tersebut. Dan jangan terlena menggunakannya sampai meremehkan bahasa persatuan kita, yakni bahasa Indonesia.

(PU)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar